pompa asi

Alasan Menggunakan Pompa ASI dan Jenis-Jenisnya

Secara naluriah, seorang wanita sehabis persalinan akan berusaha untuk menyusui bayinya. Akan tetapi, kondisi ibu pasca melahirkan berbeda-beda, tidak semuanya dapat memberikan ASI secara maksimal. Sehingga kadang diperlukan alat bantu seperti pompa asi guna memperlancar keluarnya susu.

Alasan Ibu Menggunakan Pompa ASI dan Beberapa Jenisnya

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Akan tetapi dalam kondisi-kondisi tertentu, air susu tidak dapat keluar dengan lancar. Oleh karena itu, sejak adanya breast pump, para ibu merasa sangat terbantu. Berikut alasan mengapa harus menggunakannya serta jenis-jenisnya:

  1. Memberikan Stimulasi Pada Payudara untuk Melancarkan ASI 

ASI memiliki banyak manfaat untuk bayi. Karena itu merupakan asupan makanan utamanya dari usia 0 hingga minimal 6 bulan. Sementara itu, jika susu sang ibu tidak keluar tentu si kecil akan kehilangan nutrisi-nutrisi penting yang tidak terdapat pada sufor.

Namun ada kalanya, ASI sang ibu sebenarnya melimpah, hanya saja sulit keluar. Disinilah letak kegunaan breast pump yaitu untuk menstimulasi payudara ibu agar bisa mengeluarkan susu. Dengan demikian bunda dapat tetap menyusui si kecil.

  1. Ibu Menjadi Wanita Karir 

Bekerja atau meniti karier memang bukan jadi alasan para ibu untuk tidak memberikan ASI eksklusif bagi buah hati mereka. Terlebih lagi jika persediaannya masih cukup melimpah. Karena jika tidak dikeluarkan, bunda bisa mengalami berbagai masalah kesehatan seperti payudara bengkak dan sakit hingga tidak enak badan.

Oleh karena itu, bunda memerlukan breast pump untuk memompa ASI agar sesi menyusui tidak terlewatkan. Sekarang para ibu sudah tidak perlu khawatir lagi karena di beberapa tempat umum seperti mall atau perkantoran telah menyediakan ruangan khusus untuk laktasi.

  1. Ibu Memiliki Waktu Lebih untuk Beristirahat 

Umumnya, para ibu yang sedang menyusui harus menghabiskan banyak waktu untuk berada di dekat si kecil agar dapat memberikannya ASI sewaktu-waktu . Padahal, mereka harus memposisikan diri senyaman mungkin saat melakukannya. Sehingga tentu akan sangat melelahkan.

Oleh karena itu, dengan adanya pompa ASI, air susu ibu dipindahkan ke dalam botol higienis kemudian dapat disimpan dalam kulkas untuk sewaktu-waktu diambil lalu dihangatkan. Untuk wanita yang bekerja, biasanya menyimpannya dalam cooler box sehingga bisa diantar ke rumah.

  1. Manual Breast Pump 

Di pasaran, tersedia beragam jenis breast pump yang bisa dipilih sesuai kebutuhan. Selain jenisnya, merknya pun juga berbeda-beda. Harganya berkisar antara ratusan hingga jutaan ribu rupiah. Biasanya ibu pemula, memilih tipe manual karena lebih murah. Ini juga disarankan oleh para dokter/bidan. 

Sesuai namanya, breast pump tersebut menggunakan cara yang masih manual alias masih tradisional. Yaitu dengan cara memompa alat penghisap berbentuk balon dengan tangan untuk kemudian jika ASI sudah keluar, segera pindahkan ke dalam botol.

  1. Electric Breast Pump 

Untuk jenis electric breast pump, ada yang menggunakan listrik, ada juga yang memakai baterai. Keduanya sama-sama dilengkapi dengan semacam motor penggerak kecil yang dapat memberikan daya hisap cukup kuat dibandingkan menggunakan tangan (manual).

Sementara, breast pump listrik mempunyai motor yang lebih kuat dan tahan lama serta biasanya dilengkapi dengan pengatur kekuatan daya hisap. Selain itu untuk yang tipe elektrik lainnya, menggunakan baterai yang bisa di-charge (rechargeable).

Apapun jenis pompa ASI dirancang agar dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan saat akan memompa atau memerah air susu. Anda pun jadi berkesempatan untuk memiliki waktu senggang, sehingga bisa lebih memfokuskan diri menjadi ibu menyusui sekaligus mengurus rumah tangga.