Solusi Ramah Lingkungan: Inisiatif Hijau dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Bali

Sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, Bali dihadapkan pada dilema antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Bali mengembangkan berbagai inisiatif hijau yang bertujuan menjaga keseimbangan ekologi dan sosial.

Gerakan Menuju Bali Bebas Plastik

Salah satu inisiatif paling dikenal adalah Gerakan Bali Bebas Plastik. Dimulai dengan Peraturan Gubernur No. 97 Tahun 2018, Bali menjadi provinsi pertama di Indonesia yang melarang penggunaan plastik sekali pakai seperti kantong plastik, sedotan, dan styrofoam. DLH Bali mengawasi implementasi regulasi ini di pusat perbelanjaan, hotel, dan pasar tradisional menurut situs https://dlhbali.id/.

Green Leadership di Tingkat Desa

DLH Bali mendukung pembentukan Desa Ramah Lingkungan, di mana kepala desa dan masyarakat setempat dilatih menjadi pemimpin dalam pelestarian alam. Program ini mencakup:

  • Bank Sampah Mandiri
  • Listrik Tenaga Surya di fasilitas umum
  • Pelatihan eco-living dan pembuatan kompos rumah tangga

Inovasi Teknologi Hijau

  1. Aplikasi SIPASAH (Sistem Informasi Pengawasan Sampah dan Air Limbah Hotel)
    DLH Bali meluncurkan platform digital untuk memantau pengelolaan limbah oleh hotel dan restoran secara real-time.
  2. Biopori dan Sumur Resapan Massal
    Untuk menjaga daya serap tanah dan mencegah banjir, program biopori masal digalakkan di sekolah dan ruang publik.
  3. Insentif untuk Green Business
    DLH Bali bekerja sama dengan Dinas Pariwisata untuk memberikan penghargaan dan insentif fiskal bagi pelaku usaha yang mengadopsi sistem pengelolaan limbah yang efisien dan berkelanjutan.

Kampanye Sosial dan Literasi Lingkungan

DLH Bali melibatkan publik melalui kampanye kreatif seperti:

  • Festival Lingkungan Hidup
  • Sayembara Video Edukasi Ramah Lingkungan
  • Kompetisi Sekolah Hijau

Upaya ini membentuk kesadaran dan kebanggaan kolektif akan pentingnya menjaga lingkungan sebagai bagian dari identitas Bali.

Pengelolaan Ekowisata

DLH Bali juga mendorong transformasi destinasi wisata menjadi kawasan ekowisata, seperti di:

  • Desa Penglipuran (zero waste village)
  • Nusa Penida (konservasi terumbu karang)
  • Taman Nasional Bali Barat

Dengan pendekatan berbasis ekologi, wisatawan didorong untuk berinteraksi dengan alam secara bertanggung jawab.

Sinergi dengan Lembaga Internasional

DLH Bali aktif menjalin kerja sama dengan lembaga internasional seperti UNDP, WWF, dan GIZ dalam mendukung program climate resilience, pengelolaan energi bersih, serta mitigasi bencana lingkungan.

Kesimpulan

Melalui inovasi teknologi, edukasi publik, regulasi ketat, dan kemitraan lintas sektor, DLH Bali terus membuktikan komitmennya sebagai pionir lingkungan di Indonesia. Inisiatif hijau ini bukan hanya menjaga alam Bali tetap lestari, tetapi juga menempatkan Bali sebagai model pembangunan berkelanjutan di tingkat global.

Sumber : https://dlhbali.id/