Terdapat perbedaan yang sangat besar antara pembalap Valentino Rossi dan Marc Marquez dalam menjalani karier mereka di MotoGP. Secara garis besar, Valentino Rossi terbilang mudah baper (terbawa perasaan) dibandingkan dengan Marc Marquez. Bahkan Marquez terbilang sebagai pembalap yang cuek akan banyaknya komentar yang diberikan kepadanya.
Bukti bahwa Valentino Rossi sebagai sosok yang mudah terbawa perasaan ialah keputusannya pindah dari Honda ke Yamaha. Saat itu, banyak yang beranggapan bahwa kesuksesan Valentino Rossi berkat motor yang dimiliki oleh Honda. Tepatnya selama kurun waktu empat tahun, dari 2000 hingga 2003, Rossi mampu menggondol 3 gelar juara dunia dan 1 kali runner up .
Banyaknya penilaian terhadap dirinya bahwa faktor motor yang mampu membawa namanya membumbung tinggi saat itu, membuat Rossi memngambil langkah besar. Yakni berpindah dari Honda ke Yamaha sebagai ajang pembuktian, bahwa tudingan yang ditujukan kepadanya adalah tidak benar. "Pada tahun tahun tersebut, banyak orang yang mengatakan bahwa saya mampu menjadi jawara berkat Honda," terangnya, seperti yang dilansir dari laman
Ia sendiri mengakui bahwa keputusan untuk hengkang dari Honda adalah langkah yang tak waras. Bahkan Honda pun sempat dibuat tak percaya dengan langkah yang diambil oleh rider andalannya saat itu. "Tak hanya saya yang merasa tak waras, Honda pun menilai bahwa saya melakukan hal yang gila dengan tak menandatangani kontrak baru dan memilih untuk gabung ke Yamaha," tukasnya melanjutkan.
Namun sikap baper yang dimiliki oleh Rossi justru bertentangan dnegan apa yang dimiliki oleh Marc Marquez. Super Marc sejauh ini menanggapi semua tudingan dan kritikan kepadanya dengan cuek. Setelah catatan gemilang yang ia torehkan bersama Honda, Marquez diminta oleh banyak kalangan Grand Prix untuk hengkang ke tim lain.
Berbagai statement menyatakan bahwa pembalap asal Spanyol itu tak akan bisa sukses jika tidak menunggangi RC213V milik Honda. Namun kondisi tersebut ditanggapi dengan santai oleh Super Marc. Menurutnya, jika suatu tim telah memberikan semuanya, maka ia memilih untuk setia dan membalas kepercayaan tersebut dengan hasil yang maskimal.
"Saya ingin merasa nyaman dan bahagia. Jika saya sudah mendapatkannya, kenapa harus pindah?" kata Marquez, seperti yang dilansir dari laman "Saya tidak memiliki alasan untuk pindah," tegasnya. Pernyataan Marquez menujukkan bahwa dirinya memiliki perbedaan dengan Rossi ketika menanggapi sebuah pernyataan.
Bukan menjadi rahasia lagi jika Rossi dan Marc Marquez selalu dibanding bandingkan dalam hal prestasi. Kedua pembalap tersebut dalam dua dekade terakhir dapat dikatakan sebagai rider paling sukses. Di mana Rossi berhasil menggondol 9 kali gelar juara, berbanding 8 kali hal yang sama mampu diraih oleh Marc Marquez.