Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini atau Risma memaafkan pemilik akun Facebook Zikria Dzatil yang menghina dirinya melalui media sosial. Setelah dilakukan penangkapan, Zikria mengakui perbuatannya dan meyampaikan permohonan maaf kepada Risma. Risma memaafkan netizen yang menghina dirinya dengan alasan kemanusiaan.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (5/2/2020). Selain itu, alasan lainnya lantaran Zikria sudah terlebih dahulu meminta maaf kepada dirinya. "Saya maafkan yang bersangkutan, saya sebagai manusia, beliau juga manusia."
"Kalau dia sudah minta maaf, maka saya wajib memberikan maaf,"terang Risma di rumah dinas Wali Kota Surabaya, Rabu (5/2/2020). Meski Risma sudah memaafkan Zikria, ia tetap menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada pihak Polrestabes Surabaya. "Untuk masalah hukumnya, saya serahkan kepada kapolres, tapi saya sudah memaafkan, iya."
"Karena Allah pun memberikan maaf untuk umatnya yang salah," katanya. Zikria Dzatil telah ditetapkan sebagai tersangka. Setelah kejadian, ia ditangkap polisi di kediamannya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/1/2020) malam.
Saat ini, Zikria telah ditahan dan ditetapkan sebagai tersangka oleh Polrestabes Surabaya. Melansir , Risma juga mengungkapkan alasan melaporkanZikria Dzatil kepada kepolisian atas kemauannya sendiri. "Sebetulnya, kemarin alasan saya kenapa saya melaporkan, pertama yaitu pribadi saya."
"Karena kalau saya kodok, berarti ibu saya kodok," ungkapRisma saat ditemui di Rumah DinasWali Kota Surabaya, Rabu (5/2/2020). Menurut Risma, penghinaan yang dilakukan Zikria kepada dirinya juga dianggap telah menghina kedua orangtuanya. "Saya enggak pengin orang tua saya direndahkan,"kata Risma.
Sementara itu, Risma juga mendapat banyak desakan dari masyarakat yang meminta dirinya untuk melaporkan pemilik akun itu. Risma menegaskan laporan tersebut dibuat atas nama pribadi dengan ditanda tangani dirinya sendiri. Tak hanya itu, selain Risma ada beberapa warga Surabaya yang turut melaporkan pemilik akun Facebook bernamaZikria Dzatilitu.
"Saya pribadi yang melaporkan, saya laporkan pribadi, bukan atas nama siapa pun." "Saya yang tanda tangan sendiri,"papar Risma. Risma yang merupakan pejabat publik mengaku tidak mempunyai akun media sosial apa pun.
Ia menyatakan saat dirinya mendapat kritik atau ujaran kebencian dari netizen tidak pernah meminta siapa pun untuk membelanya di media sosial. Risma yang menjabat sebagai wali kota, waktunya hanya dihabiskan untuk memikirkan Surabaya. "Jadi teman teman boleh lihat, saya tidak sempat melakukan itu. Tidak ada sedikit pun memerintahkan atau apa pun yang misalkan bela bela saya atau membaik baikkan saya, tidak pernah,"ujar Risma.
"Makanya saya juga kaget, salah apa saya disebut kodok," sambungnya. Zikria Dzatil mengaku khilaf atas perbuatannya. Sementara itu, Zikria menuturkan, sebelum penangkapan, ia mencoba untuk mengamankan diri dan anaknya di kediamannya.
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube Official iNews, Rabu (5/2/2020). "Karena sebelumnya ada yang datang dua orangke rumah untuk mencari saya," ujarnya. "Saya hanya mengamankan diri saya dan anak saya karena terlalu banyak bullyan, hujatan, serta ancaman," sambung Zikria.
Sehingga, saat itu ia tidak berani membukakan pintu untuk keluar dari rumah. "Sebelum ada tetangga, atau suami saya yang pulang kerja," kata dia. Zikria menyebut tidak bermasud untuk menghindari pemanggilan oleh pihak kepolisian.
Lebih lanjut,ia mendapat banyak ancaman dari media sosial yang membuatnya mengurung diri di rumah. "Saya semua pasrahkan kepada Allah SWT atas kekhilafan dan kesalahan saya," tuturnya. Zikria berulang kali mengutarakan permintaan maafnya kepada Risma.
Selain itu, ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakatSurabaya. "Atas kekhilafan, kebodohan saya yang memang tidak punya maksud terhadap penghinaan Bunda Risma," terang Zikria. Iameminta doa masyarakat agar permintaan maafnya diterimaWali KotaSurabayatersebutdan tentunya wargaSurabaya.
Zikriamengatakan bukan karena dendam atau persoalan politik dirinya melakukan penghinaan terhadap Tri Risma.