Dosen Universitas Pertahanan Indonesia, Connie Rahakundini Bakrie blak blakan memprediksi akan terjadinya darurat militer akibat wabah Virus Corona. Dalam tayangan YouTube Kompas TV , Rabu (1/4/2020), Connie pun mengimbau semua pihak untuk tak terkejut mendengar pernyataan gamblangnya itu. "Sebenarnya kalau kita membicarakan darurat sipil kah, darurat militer kah, nanti saya akan ke sana, jangan terkejut semua orang," ucap Connie.
Tampak, Presenter Aiman Witjaksono terkejut mendengar ucapan Connie soal prediksi darurat militer itu. "Yakin darurat militer untuk Corona?," tanya Aiman. Menjawab pertanyaan Aiman, Connie bahkan merasa sangat yakin dengan prediksinya itu.
Connie justru mengaku tak setuju dengan istilah darurat kesehatan yang ditetapkan akibat wabah Virus Corona. "Yakin, makanya saya enggak terlalu sepakat dengan permainan terminologi," ujar Connie. "Ini darurat sipil aja sudah ramai luar biasa," sahut Aiman.
Melanjutkan penjelasannya, Connie menyatakan menghadapi pandemik sama saja dengan perang. "Sebentar, saya harus ulangi ya, saya enggak terlalu sepakat dengan permainan terminologi kata kata, darurat kesehatan, darurat apa,kenapa?," tutur Connie. "Pandemik adalah pandemik, itu udah bahasa dunia. Ketika menghadapi pandemik kita itu dalam perang."
Menurut Connie, dampak yang ditimbulkan pandemik Virus Corona sama dengan perang. Karena itu, ia mengimbau pemerintah agar tak setengah setengah melakukan penanganan virus dengan nama lain Covid 19 ini. "Karena apa? Sama dengan perang, ini bicara antara hidup dan mati, enggak bisa orang setengah setengah," kata Connie.
"Risikonya hidup dan mati, kita harus siap menghadapi perang." Lebih lanjut, Connie menyatakan Virus Corona tak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat. Ia menjelaskan, virus asal China ini bisa berdampak pada banyak hal.
"Dan ini pandemik dunia, jadi namanya jangan diganti ganti supaya kita jadi sesat. Kenapa enggak boleh begitu? Karena kita enggak cuma bicara semata kesehatan," jelasnya. "Ketika kita bicara pandemik, kita bicara soal mobilitas dan mortalitas yang bisa ditimbulkan oleh ketahanan nasional dan ekonomi nasional. Jadi ini kaitannya ke mana mana," tukasnya. Pada kesempatan lain , sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengaku tengah mengalami masa yang berat setelah Virus Corona melanda Indonesia.
Yakni, membantu penanganan Virus Corona dan tetap menjalankan tugasnya di bidang korporasi. Mulanya Erick menyebut hampir semua perusahaan BUMN berkontribusi dalam penanganan Virus Corona. Satu di antaranya adalah Garuda Indonesia.
Meskipun dalam kondisi yang kurang baik, Garuda disebutnya beberapa kali membantu mengevakuasi warga negara Indonesia dari luar negeri. "Ya mau tidak mau mayoritas terlibat, saya tidak bisa satu per satu, tapi contohnya saja," jelas Erick dikutip dari acara 'SATU MEJA' KompasTV, Rabu (1/4/2020). "Garuda walaupun dengan kondisi hari ini sulit, tidak bisa maksimal, tapi kita lihat beberapa kali Garuda membantu pemulangan warga negara Indonesia yang ada di luar kan."
Tak hanya itu, Erick juga menyebut Garuda sempat membantu mengangkut bantuan alat kesehatan dari China. "Kita kemarin juga membantu membawa barang barang sumbangan dari China yang cukup banyak dan masih terus berlangsung," ujar Erick. Selain Garuda, Erick juga menyebut Bank Mandiri akan turut membantu memberikan asuransi pada para tenaga medis yang berjuang merawat pasien Virus Corona.
Hal itu dilakukan karena menurutnya para tenaga medis sangat berjasa melindungi banyak warga yang terinfeksi virus asal China itu. "Kalau kita lihat juga hari ini Bank Mandiri dengan asuransi akta mandiri, kita memberikan bantuan asuransi pada tenaga medis, dokter dan perawat yang sedang menjadi pejuang, pahlawan bangsa di garis depan," kata Erick. "Dengan memberikan asuransi kepada mereka selain tentu yang sudah diberikan pemerintah."
Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa Kementerian BUMN akan berusaha penuh membantu pemerintah menangani Virus Corona. Karena itu, ia mengakui bahwa Kementerian BUMN kini dalam kondisi yang sangat berat. "Hal ini ya banyak sekali perusahaan BUMN, kita berjibaku bersama untuk meminimalisir Virus Corona ini dengan segala yang bisa kita lakukan," ujar Erick.
"Jujur, berat sekali kerja kita." Ia menjelaskan, kini fokus Kementerian BUMN terbagi dua. Yakin, tetap menjalankan tugas korporasi, dan membantu penanganan Virus Corona.
"Karena selain mesti memikirkan koorporasi tapi juga public service sangat diutamakan sekarang," kata dia. "Karena itu, kita membantuk dua tim, satu yang fokus kepada penanganan Virus Corona, satu yang fokus ke korporasi. Walapun saya dan kedua wamen harus terbelah belah ini, terpaksa karena ini bersamaan waktunya."