Juventus terancam nihil gelar dari berbagai kompetisi yang diikuti musim 2019/2020. Saat ini, dua trofi dipastikan melayang dari tangan Juventus, praktis terdapat dua kompetisi yang masih berlangsung. Keduanya yakni Liga Italia dan Liga Champions.
Namun berkaca pada dua pertandingan terakhir, Juventus nampak 'loyo' untuk mampu menciptakan gol. Titik permasalahan bukan terdapat dalam penguasaan bola maupun bentuk permainan, namun penyelesaian akhir. Terbukti di dua laga pada ajang Coppa Itaia, tim asal kota Turin tersebut gagal mencetak satu gol pun.
Tepatnya saat bersua dengan AC Milan, Cristiano Ronaldo cs hanya mampu bermain imbang 0 0. Juventus dapat lolos ke babak final Coppa Italia terbilang hoki, mengingat mereka hanya mengandalkan agregat gol tandang yang ditorehkan sebelum kompetisi dihentikan. Mandulnya lini depan Juventus kembali terjadi di babak final saat bersua dengan Napoli, Kamis (18/6/2020).
Berlangsung di Sao Paolo Stadium, baik Napoli dan Juventus tak mampu mencetak satu gol pun hingga pertandingan usai. Laga kemudian dilanjutkan babak adu pinalti, di mana Napoli keluar sebagai pemenang dengan keunggulan 4 2. Catatan tersebut membuktikan lini depan dan penyelesaian akhir Juventus sedang dalam mengalami masalah.
Jika kondisi tersebut bersifat kontiunitas, bukan hal yang mustahil, Juventus akan nihil gelar di musim ini. Peluang untuk meraih kedua trofi, baik itu Liga Champions dan Liga Italia terbilang sulit. Mengingat kompetitor di dua kompetisi tersebut di musim ini terbilang alot.
Terlebih dahulu ke Liga Italia, jika dalam delapan musim terakhir juventus sangat mendominsi, namun tidak untuk Serie A musim 2019/2020. Cristiano Ronaldo dan Juventus harus bekerja ekstra keras untuk berupaya menjaga posisinya agar tetap di puncak klasemen. Meskipun saat ini Bianconeri (julukan juventus) menempati puncak klasemen, namun perolehan poin mereka rawan sekali tergusur oleh Lazio.
Juventus saat ini mengoleksi 63 poin, adapun Lazio yang menempati urutan kedua hanya berselisih satu angka. Dengan 12 pertandingan sisa musim ini, Juventus diprediksi harus berjuang ekstra keras jika tak ingin Scudetto nya melayang ke kota Roma. Lazio lebih diuntungkan dengan fokus kompetisi yang hanya tinggal satu, yakni Serie A.
Namun Juventus masih membagi fokusnya di Liga Italia dan Liga Champions. Berkaca pada Liga Champions, peluang Juventus untuk melaju ke babak delapan besar terbilang berat. Di mana dari leg pertama, mereka menelan kekalahan 1 0 saat bersua dengan Lyon.
Masalahnya ialah, Juventus yang musim ini memiliki ketergantungan pada sisi Cristiano Ronaldo. Ronaldo sentris tak bisa dipungkiri dari Juventus, mengngat musim ini ia menjadi goal getter andalan tim kota Turin tersebut. Musim ini, dari 34 pertandingan, megabintang Timnas Portugal mampu mengoleksi 25 gol dan empat assist.
Rinciannnya, 21 di Liga Italia, 2 gol di Liga Champions, dan dua lainnya di Coppa Italia. Namun performa Ronaldo seakan terjun bebas, setidaknya dalam dua laga terakhir. CR7 bahkan gagal melakukan tugasnya sebagai algojo tendangan pinalti saat bersua dengan AC Milan.
Ia kembali tak bisa mencetak gol saat bentrok dengan Napoli di laga final. Andai kondisi Ronaldo yang loyo akan terus berlanjut, bukan tidak mungkin Liga Italia dan liga Champions akan lepas dari genggaman Juventus.