Tersangka Nur Luthfiah atau NL (34) otak pembunuhan bos ekspedisi pelayaran PT Dwi Putra Tirtajaya Sugianto (51) sempat pura pura kesurupan arwah korban. NL dua kali pura pura kesurupan saat penyelidikan dengan maksud mengelabui polisi. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Wirdhanto Hadicaksono mengatakan NL terhitung dua kali pura pura kesurupan.
Menurut Kompol Wirdhanto Hadicaksono, NL pura pura kesurupan saat diperiksa polisi beberapa hari lalu. NL pura pura kesurupan arwah Sugianto. Dalam aksinya menurut Kompol Wirdhanto Hadicaksono, NL menyebut Sugianto tewas dibunuh pesain bisnis.
Menurut Kompol Wirdhanto Hadicaksono saat pura pura kesurupan arwah Sugianto, NL menyebut pelaku pembunuhan adalah pesaing usaha. "Jadi kesurupan arwah korban dan menyampaikan bahwa ini pelakuknya adalah masalah persaingan bisnis," kata Kompol Wirdhanto Hadicaksono. NL tak berhenti sampai di situ saja, ia kembali pura pura kesurupan saat pemakaman Sugianto.
Sat pura pura kesurupan arwah Sugianto, NL kembali mengarahkan agar semua meyakini bahwa korban dibunuh karena persaingan bisnis. "Itu diulang lagi saat di tempat pemekaman, kesurupan juga," kata Kompol Wirdhanto Hadicaksono. Apalagi, selama proses pemeriksaan, keterangan yang diberikan NL kepada polisi selalu berubah ubah.
Dijelaskan Wirdhanto, polisi akhirnya melibatkan ahli poligraf untuk melakukan uji kebohongan terhadap NL. "Kami mencoba melakukan tes poligraf juga, ternyata hasilnya bahwa ada semacam kebohongan atau deception dari hasil ahli poligraf dari Pusinafis," kata Wirdhanto. Hasil tes poligraf yang mengindikasikan bahwa NL berbohong lantas membuat polisi melanjutkan pemeriksaan terhadap dirinya.
Sampai akhirnya NL mengakui bahwa dirinya adalah otak penembakan terhadap Sugianto. Melansir Kompas.com, Polisi menangkap 12 tersangka pembunuhan pengusaha Sugianto (51), yang ditembak di depan ruko Royal Gading, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Otak pembunuhan tersebut, menurut polisi, adalah NF, karyawati yang bekerja di perusahaan PT. DTJ, milik Sugianto.
Berdasarkan pemeriksaan, motif pembunuhan karena NF sakit hati. NF mengaku sering dilecehkan oleh korban. Pelaku sering diminta melakukan hubungan badan.
“NL sering diajak melakukan hal hal di luar pekerjaan. Dia sering diajak melakukan persetubuhan. Ada pernyataan dari korban juga yang suka menyebut NL sebagai perempuan tidak laku,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana dalam jumpa persnya, Senin (24/8/2020). Selain itu, NL juga kerap dimaki ketika sedang bekerja. Selain sakit hati karena merasa dilecehkan, ada motif lain pelaku nekat menghabisi nyawa Sugianto.
NL yang bekerja di bagian adminitrasi keuangan takut lantaran sempat menggelapkan uang pajak kantor. “Yang bersangkutan ketakutan karena dari tahun 2015 di bagian administrasi keuangan banyak mengurusin pajak, ternyata tidak semua disetorkan ke kantor pajak,” kata Nana dalam jumpa persnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (24/8/2020). Sugianto yang mengetahui hal tersebut mulai curiga kepada NL.
Sugianto sempat mengancam akan melaporkan NL ke pihak kepolisian. NL lalu meminta tolong kepada R alias M, suami sirinya untuk menghabisi korban. Lalu mencari kelompok sindikat pembunuh yang terdiri DM, SY, S, MR, AJ, DW , R , RS. NL sudah menyiapkan uang sebesar Rp 200 juta sebagai upah.
Bersama pelaku lainnya kemudian merancang skema pembunuhan tersebut. Korban ditembak di depan ruko Royal Gading, tak jauh dari kantornya, ketika hendak pulang ke rumah untuk makan siang. Korban ditembak dari arah belakang sebanyak lima kali oleh salah satu pelaku.
Korban akhirnya tewas di lokasi kejadian. Polisi sempat membuat sketsa wajah dua pelaku.